Senin, 20 November 2017


Meneladan Yesus

HR Kristus Raja Semesta Alam (Mat 25: 31-46)


Sahabat Dehonian, dalam Minggu ke-34, yang merupakan minggu terakhir dalam Masa Biasa penanggalan liturgi Gereja, kita – sebagai anggota dari Gereja Katolik – merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Khusus dalam perayaan ini, kita diajak untuk merenungkan Pribadi Yesus Kristus sebagai Hakim di Akhir Zaman nanti. Ketika kedatangan-Nya untuk kedua kali, Kristus akan mengadili dengan kekuasaan yang Ia dapatkan sebagai Penebus Dunia.
Ia sendiri bersabda: “Segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku”. Atas dasar Sabda ini, kita dapat menyimpulkan bahwa setiap orang akan “diadili”, mengalami “proses penyaringan” pada akhir zaman, berdasarkan pada perbuatannya terhadap orang-orang yang hina dan yang menderita.
Dalam realitas kehidupan ini, kita menemukan banyak orang yang menderita kelaparan akan makanan (busung lapar dan kurang gizi). Banyak orang yang menderita karena tidak dapat meneruskan pendidikannya di bangku sekolah karena keterbatasan biaya. Banyak orang yang berduka karena “miskin” akan kasih sayang-perhatian dari sesama atau bahkan keluarganya. Banyak pula orang yang menderita, tidak hanya menderita secara fisik tetapi juga secara batin, yang membutuhkan kehadiran sesamanya untuk menolong. Intinya adalah banyak orang yang membutuhkan bantuan dari sesamanya, termasuk kita.
Sahabat dehonian yang terkasih, Yesus yang kita imani telah memberikan teladan dalam hidup-Nya. Kehadiran-Nya menjadi penolong bagi sesama yang membutuhkan pertolongan. Dia memberikan perhatian terhadap orang-orang yang sakit, memberikan penghiburan-pengampunan kepada orang yang berdosa, memberikan pengharapan bagi mereka yang ingin bertobat.
Hadir menjadi penolong bagi sesama pun Tuhan inginkan dari pihak kita. Saya sendiri, sebagai pelayan pastoral, berusaha untuk menghadirkan diri sebagai sesama yang memberikan perhatian – memberikan pertolongan kepada – sesama yang membutuhkan. Saya teringat ketika ada salah satu umat datang ke pastoran untuk meminta pelayanan misa Arwah untuk salah seorang keluarganya yang dipanggil Tuhan seribu hari yang lalu. Dengan semangat ecce venio – kesiap sediaan – saya berusaha untuk hadir sebagai pelayan yang siap menanggapi permintaan umat; saya menyanggupinya. Tapi tidak hanya demikian, ternyata umat itu ingin agar saya duduk sebentar bersamanya untuk mendengar sharing hidupnya. Saya pun menyediakan diri untuk itu.
Pelayanan itu tidak hanya meyanggupi Misa. Dalam praktiknya, pelayanan pun meminta hadir sebagai pendengar bagi umat yang ingin berbagi keluh kesah dalam kehidupan mereka. Saya pun bersyukur atas itu semua karena dengan demikian, umat yang datang tadi tidak hanya mendapat kelegaan bahwa saya bisa memberikan pelayanan Misa, tetapi juga mendapat kelegaan di mana ia dapat membagikan kisah hidup (yang selama ini tidak ada orang yang ingin menjadi pendengarnya).
Sahabat dehonian, bersama dengan Yesus marilah kita menjadi pelopor-pelopor kasih bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Kita perlu pula terus-menerus menyatukan diri dalam Yesus melalui permenungan dan doa-doa agar menjadi kuat dan setia dalam memberikan pelayanan kepada sesama yang membutuhkan. Dengan demikian, kita pun mewartakan bahwa karena Yesus-lah kita melakukannya. Inilah salah satu bentuk kesaksian hidup yang menyerukan bahwa Yesus adalah Raja Semesta Alam, Raja yang rela berkorban bagi keselamatan manusia. Karya-Nya terus berlanjut dalam diri kita.
Tuhan memberkati. Amin.

1 komentar:

La présence de Dieu qui accompagne toujours nos vies est un mystère. Sa présence réelle qu'Il soit là ou ici, nous ne pourrons peut-être...