Sabtu, 18 Mei 2019


 Damai Tuhan


Magdalena adalah seorang wanita yang istimewa. Ketika saya ingat dia, ada satu kata yang terlintas dalam benak tentang dirinya, yakni: damai sejahtera. Ekspresi yang tenang dan teduh pada wajahnya memberikan kesan bahwa ia sungguh mengalami damai, walaupun suaminya didiagnosis mengidap penyakit langka dan kemudian harus berbaring lama di tempat tidur.
Suatu saat, saya bertanya kepadanya, apa rahasia dari kedamaian yang dimilikinya, ia pun menjawab : « Itu bukanlah suatu hal atau materi, tetapi seorang Pribadi. Yesus hidup di dalamku. Tidak ada alasan lain yang bisa menjelaskan ketenangan yang saya alami di tengah pergumulan hidupku ini ».  
Sahabat dehonian yang diberkati Tuhan, damai bagi kita sebagai orang Kristiani, menunjuk pada hubungan dengan Yesus Tuhan. Tuhan bersabda : « Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, …. ». Ketika Yesus menjadi Tuhan yang diimani dan damai-Nya merajai hati kita, maka damai yang Ia janjikan menjadi nyata. Berbagai hal yang berkaitan dengan pergumulan hidup, seperti penyakit, kesulitan ekonomi, masalah keluarga, atau pergumulan hidup lainnya mungkin saja akan kita alami. Namun, berhadapan dengan itu semua, damai sejahtera meyakinkan kita bahwa Yesus, akan tetap memegang hidup kita di tangan-Nya. Inilah yang hendaknya menjadi keyakinan kita bahwa Dia bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.
Sahabatku yang terkasih, pengalaman Magdalena dalam menghadapi pergumulan dalam hidup, bisa jadi adalah pengalaman kita pula. Magdalena memiliki keyakinan iman yang teguh bahwa ada pertolongan Tuhan yang membuatnya tetap merasa damai. Lantas, bagaimana dengan kita ? Saya berharap agar hari ini kita semua mengumandangkan kata-kata yang pernah ditulis Santo Paulus : « Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya », dan kiranya kita merasakan damai sejahtera itu « terus menerus, dalam segala hal ».

Hati Kudus Yesus, berilah kami damai sejahtera-Mu di setiap waktu dan dalam setiap keadaan hidup kami. Amin!

La présence de Dieu qui accompagne toujours nos vies est un mystère. Sa présence réelle qu'Il soit là ou ici, nous ne pourrons peut-être...