Lingkungan
Salah satu kekhasan Gereja Katolik Indonesia
adalah adanya sistem lingkungan atau kring dalam pelayanan pastoral parokial,
yang memungkingkan semakin banyak kaum beriman awam terlibat dalam pengembangan
Gereja.
Ada tiga fungsi lingkungan. Pertama, sebagai pusat persekutuan yang
lebih luas karena – sebenarnya - lingkungan merupakan ujung tombak Gereja. Kedua, lingkungan adalah bentuk Gereja
yang konkret di mana dalam lingkungan, tiap anggotanya saling berhubungan,
bukan saling menjatuhkan. Ketiga,
sebagai arena peran aktif kaum awam, lingkungan menjadi wadah bagi umat untuk
menunjukkan dinamika hidup beriman bersama dengan umat yang lain; di sini
harapannya bahwa umat terlibat tidak hanya dalam lingkup Gereja saja, tetapi
juga dalam masyarakat luas.
Lingkungan sebaiknya diisi oleh umat sejumlah
10 sampai 50 keluarga. Maka setiap lingkungan yang memiliki jumlah lebih dari 50
keluarga, harapannya diadakan pemekaran dengan berkomunikasi bersama romo
paroki. Dengan adanya pemekaran lingkungan, terbuka pula kesempatan yang lebar bagi
beberapa umat lain untuk tampil sebagai aktor penggerak lingkungan yang baru.
frd.
jenli, scj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar