[Rengungan Dehonain]
Vivat cor Iesu per cor
Mariae
Terpujilah
Hati Yesus melalui hati Maria.
Marilah
kita merenungkan Sabda Tuhan, yakni dari Injil Yohanes 5 : 31-47.
Sahabat
Dehonian yang terkasih, Sabda Tuhan yang menarik untuk direnungkan dalam Injil adalah: “Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting
dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa
kepada-Ku supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu jualah yang sekarang
Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang
mengutus Aku”.
Sabda
itu mengingatkan kita tentang figur nabi Perjanjian Baru. Dialah Yohanes. Ia
adalah keturunan suku Lewi, putera dari Elisabet, saudara sepupu Maria, ibu
Yesus. Ayahnya, Zakaria adalah seorang imam dari rombongan Abia yang bertugas
di Bait Allah. Yohanes diberi gelar Pembaptis karena pekerjaannya, yaitu
membaptis orang-orang Isreal untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus Kristus.
Salah satu bagian penting dari hidupnya adalah ketika Yesus datang kepada-Nya
untuk dibaptis, Yohanes berseru: “Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa
dunia”. Demikianlah Yohanes memperkenalkan Yesus kepada para muridnya.
Berkaitan
dengan kesaksian Yohanes Pembaptis, Yesus mengatakan bahwa ada kesaksian yang
lebih dari itu, yakni segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Nya supaya
Ia melaksanakannya. Semasa dalam kehidupan di dunia, Yesus terus berkarya.
Karya-Nya yang terwujud dalam Sabda dan tindakan memuat unsur penyelamatan,
karena sejatinya, itulah tujuan kehadiran-Nya di dunia. Dan, puncak dari karya-Nya
itu pun termanifestasikan dalam peristiwa salib sebagai bentuk penyerahan
diri-Nya total kepada Bapa demi keselamatan manusia. Dalam hal ini, iman kita
pun menekankan demikian. Maka, tepatlah jika orang-orang dalam kisah ke-empat
Injil, yang bertemu dan melihat langsung apa yang dilakukan oleh Yesus
mengatakan bahwa Ia adalah Mesias, yang Kudus dari Allah; hingga seruan kepala
pasukan dan para prajurit yang menyalibkan Yesus: “Sungguh, Ia ini adalah Anak
Allah”.
Sahabat
dehonain yang terkasih, Tuhan Yesus melanjutkan Sabda-Nya dalam Injil dengan
mengatakan: “Pekerjaan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang
memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku”. Memang benar jika
kita memahami bahwa Sabda itu menunjuk pada karya ketika Yesus hidup 2000 tahun
yang lalu. Namun, kita mengakui juga bahwa Yesus pun tetap hadir di dunia,
sebagaimana janjinya untuk menyertai kita sampai akhir jaman. Berarti Sabda itu
menunjuk pula pada karya Tuhan yang terus berjalan hingga sekarang. Kita pun
meyakini bahwa pekerjaan atau karya Yesus merupakan karya yang baik karena
mengandung karya Allah. Karya itu pulalah yang terus berjalan dalam diri dan
kehidupan kita sebagai orang-orang yang percaya dalam Nama-Nya. Nafas
kehidupan, rejeki yang cukup, kebersamaan dengan keluarga, pekerjaan yang
mapan, kesehatan yang baik dan beberapa kebaikan dalam hidup merupakan bagian
dari karya-Nya. Itu semua adalah anugerah yang Ia kerjakan dan berikan secara
gratis untuk kita.
Namun,
dibalik pengalaman itu, mungkin kita merasa bahwa kebaikan dari karya Tuhan itu
kadang atau tidak selalu kita alami atau dapatkan. Jika yang terjadi adalah
demikian, pertanyaan yang dapat kita renungkan adalah: “Apakah selama ini kita
sudah mengusahakan untuk dapat menerima karya Allah”? atau dengan pertanyaan
lain: “Sudahkan aku juga ikut ambil bagian, berusaha, bekerja untuk mendapatkan
rahmat dari Tuhan yang akan ia anugerahkan kepada kita”? Karya kebaikan dari
Tuhan sejatinya membutuhkan peran aktif dari kita, dan bukan tindakan pasif
menunggu begitu saja.
Semoga,
Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita. Amin!