Judul
Buku : Fokus (Terj.)
Penulis : Daniel
Goleman
Penerbit : PT
Gramedia Pustaka Utama - Jakarta
Tahun
Terbit : 2016
Apakah Anda memberikan atensi? Apakah Anda benar-benar berfokus
pada buku di tangan Anda? Ataukah Anda sudah mengalihkan perhatian dengan
mengecek jam tangan, e-mail, SMS, Facebook, dan sebagainya? Masih menahan
dorongan untuk membiarkan pikiran Anda mengembara? Beberapa pertanyaan tersebut
merupakan penyadaran kembali terhadap kehadiran Anda kini dan sekarang.
Mungkin setelah kita
terhenyak dan sadar, pertanyaan-pertanyaan di atas menyadarkan kembali
kehadiran Anda. Anda pun sadar bahwa kadang pikiran mengembara entah ke mana.
Itu sangatlah wajar. Mengapa? Karena pada praktiknya, pikiran seorang pembaca
pun biasanya mengembara sebanyak 40% dari total waktu saat dia membaca teks.
Namun, apa manfaat dari memberikan atensi untuk jangka waktu yang lama? Dalam
buku Fokus, Daneil Goleman
menunjukkan mengapa fondasi kesuksesan di segala bidang kehidupan kita adalah
kemampuan untuk berfokus.
Kesadaran diri salah
satu resep yang disebut Goleman dalam memiliki keter-fokus-an. Kesadaran diri,
khususnya ketepatan dalam menguraikan petunjuk-petunjuk internal dari gumaman
batin kita, memegang kuncinya. Kesadaran diri merupakan lambang fokus yang hakiki,
sesuatu yang bisa menyelaraskan diri kita dengan gumaman haus dari batin kita,
yang bisa membantu jalan hidup kita (hal. 73). “Radar mental” (baca: kesadaran
diri) dapat dijadikan sebagai kunci pengelolaan apa yang kita lakukan; dan tak
kalah pentingnya, apa yang tidak kita lakukan. Prinsipnya adalah bahwa
kesadaran diri membawa diri kita pada penyadaran, ke-kini-an.
Kesadaran diri sebagai
salah satu resep untuk fokus juga harus disertai dengan kemampuan “membaca
orang lain”. Kemampuan ini yang menurut Goleman dipahami sebagai kepekaan sosial.
Kepekaan sosial memampukan untuk memiliki kesadaran mengenai apa yang pantas
secara sosial yang mendatangi kita sebagai perasaan di tubuh; yang memberikan
sinyal-sinyal atau perasaan tertentu yang datang dari orang yang sedang bersama
dengan kita. Kesadaran akan konteks (sosial) juga membantu di level yang
berbeda: memetakan jaringan sosial di suatu kelompok atau sekolah baru atau
tempat kerja; kecakapan yang membuat kita bisa mengelola relasi-relasi itu
dengan baik (hal. 139).
Untuk menutup bukunya,
Goleman berharap bahwa kualitas keter-fokus-an itu dapat menjadikan seseorang menjadi
pemimpin. Kepemimpinan itu sendiri bergantung pada kemampuan menarik dan
mengarahkan atensi kolektif secara efektif (hal. 245). Adapun atensi yang
mengemuka menuntut adanya unsur-unsur: pemusatan pada diri sendiri (fokus diri),
menarik dan mengarahkan perhatian dari pihak lain, serta memperoleh dan menjaga
perhatian yang dipimpin.
Karya Goleman yang tertuang
dalam buku yang berjudul Fokus ini
sangat baik dibaca bagi mereka yang menginginkan perubahan dalam diri menjadi
lebih baik. Salah satu dasar utama untuk itu adalah membangun kesadaran diri,
saat ini dan sekarang.
Selamat membaca!