Judul
Buku : How to Win Friends & Influence People In The
Digital Age (terj.)
Penulis : Dale Carnagie & Associates
Penerbit : PT Gramedia Pustakan Utama -
Jakarta
Tahun
Terbit : 2017
Pada tahun 1963, Dale
Carnegie melontarkan pernyataan yang menarik kepada para pembaca: “Kemungkinan
besar, masalah terbesar yang Anda hadapi adalah berusuan dengan orang lain”. Pernyataan
ini menjadi fondasi dari How to Win
Friends and Influence People, dan pernyataan ini masih berlaku pada zaman
sekarang (hal. x).
Adalah baik untuk
mendalami pernyataan tersebut sebagai pijakan untuk membangun sebuah
hubungan-relasi komunikasi antar manusia pada era digital seperti sekarang ini.
How to Win Friends and Influence People
memberikan penjelasan dan sekaligus mengulas kesempatan untuk mendapatkan teman
dan memengaruhi orang lain pada masa kini. Dulu, kedua hal itu dapat dicapai
dengan tiga cara yang biasa dilakukan, yakni: bertemu secara langsung, melalui
surat dan melalui telepon. Orang-orang pada zaman itu menekankan pentingnya
pertemuan secara langsung – eksistensi di hadapan yang lain – karena tidak ada
sarana lain yang dapat dipakai untuk menggantikannya. Pada zaman sekarang, hal
itu menjadi pengecualian. Media sosial yang terbalut dalam koneksi digital
menjadi sarana utama. Melalui media ini, kesempatan untuk mendapat teman dan
memengaruhi orang lain dapat dilakukan tanpa ada pertemuan dan kehadiran secara
langsung.
Memang, karya Carnege
ini adalah karya yang ditulis beberapa tahun yang lalu. Namun, dengan beberapa
tambahan yang diberikan, pada intinya membuat karya ini dapat diterapkan pada
era sekarang. Ada beberapa prinsip utama yang menjadi dasar karya ini dalam
membangun hubungan-relasi. Carnage memberikan beberapa resep membangun relasi
yang kemudian ia rumuskan ke dalam beberapa cara membangun dan menjaga
hubungan-relasi.
Ada enam cara untuk memberikan
kesan yang bertahan lama: tunjukkan minat terhadap minat orang lain, tersenyumlah,
berkuasa dengan nama, simak lebih lama, bahas apa yang penting bagi mereka,
buat orang lain merasa lebih baik. Keenam cara ini adalah resep di mana setiap
pribadi diajak untuk menjadi orang yang mampu memberikan kesan baik bagi orang
lain yang hadir di depannya. Mungkin di antara itu semua, tersenyum adalah satu
hal yang mudah dilakukan. Senyuman, hal itu meningkatkan nilai wajah Anda (hal.
67).
Setelah mendapat kesan
dari orang lain, selanjutnya relasi diharapkan mulai terbangun. Selanjutnya,
proses terbangunnya relasi itu hendaknya dibarengi dengan mendapatkan dan
menjaga kepercayaan yang didapat dari orang lain. Proses ini dapat dilakukan
dengan beberapa hal berikut: mengakui kesalahan dengan cepat dan sungguh-sungguh, membiarkan orang lain
mendapat pengakuan, memberikan sikap yang ramah dan jangan berkata “Kau salah”;
sebab memberitahu orang bahwa mereka atau dia salah hanya akan membuat orang
atau pribadi memusuhi Anda (hal. 129).
Pada bagian akhir,
diulas seni menuntun perubahan tanpa penolakan atau kebencian. Bagian ini lebih
menekankan upaya untuk menjaga hubungan-relasi yang sudah terbangun, lebih
sekadar dari penerimaan kepercayaan dari orang lain. Satu hal yang menjadi
bagian dari seni ini adalah senantiasa memberian pujian. Pujian menjadi pijakan
utama di saat kita akan memberikan masukan atau kritik yang membangun. Pada praksisnya,
sebagian besar dari kita tidak harus bersusah payah mencari kesempatan untuk
memuji; kita hanya perlu memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada setiap
harinya (hal. 234).
Meski membutuhkan
ketekunan dalam membaca, How to Win
Friends and Influence People memberikan sumbangan luar biasa bagi siapa
saja yang telah membacanya. Karya ini sungguh dimaksudkan bagi siapa saja yang
mau menjadi pribadi yang lebih cerdas dalam membangun dan menjadi
hubungan-relasi yang telah dibangun.