Sabtu, 23 Januari 2021

 Lukas 10: 1-9

Dengan mudah kita dapat mengambil salah satu inti dari bacaan pada hari ini, yakni perutusan ketujuh puluh murid untuk pergi ke kota-kota dan tempat yang hendak dikunjungi oleh Yesus. Perutusan itu memuat misi untuk mewartakan Kerajaan Allah. Sebagai misi persiapan sebelum kedatangan Kristus, para murid diharap menunjukkan dengan konkrit pewartaan Kerajaan itu. Yesus berkata kepada mereka untuk selalu menyampaikan sabda kasih ini: “Damai sejahtera bagi rumah ini”; jika mereka memasuki sebuah rumah. Ini ingin mengatakan bahwa Kerajaan Allah itu pertama-tama ditunjukkan oleh suasana yang damai. Damai yang ingin ditawarkan adalah damai yang berawal dari lingkup kecil, yakni dalam lingkungan keluarga. Untuk itulah Tuhan berkata kepada para murid: “Kalau kamu memasuki suatu rumah”. Rumah menjadi bagian atau lingkup kecil dari kehidupan bermasyarakat, dan itu menunjuk pada keluarga.

Saudara-saudariku yang diberkati Tuhan, pewartaan ketujuh puluh murid tentang Kerajaan Allah yang ditandai dengan kedamaian menjadi poin utama renungan kita. Dari Injil, Tuhan ingin mewartakan kedamaian bagi kita, orang-orang Kristiani pada jaman sekarang. Kedatangannya yang membawa kedamaian itu, pertama-tama ingin Ia tawarkan dalam lingkup kecil dalam kehidupan, yakni dalam keluarga kita masing-masing. Saya rasa bahwa tawaran Tuhan ini sungguh relevan di tengah situasi kehidupan kita sekarang ini. Kehidupan kita sedang berada di tengah krisis kesehatan, krisis ekologis atau lingkungan hidup, dan juga krisis kedamaian; dan krisis yang terakhir ini bisa juga terjadi dalam keluarga kita atau bahkan dalam hati kita. Untuk itu, Tuhan ingin datang kepada kita dengan berkata: “Damai sejahtera bagi rumah ini; damai sejahtera bagi keluarga ini; damai sejahtera bagi hatimu”!

Untuk mewartakan kedamaian sebagai wujud konkret dari Kerajaan-Nya, Tuhan tetap memiliki cara yang kreatif. Jika dalam Injil, ia mengutus ke tujuh puluh murid, dalam kehidupan kita sekarang, selain mengutus orang-orang pilihan-Nya, Ia memberikan kepada kita sarana dan kesempatan. Tuhan memberikan kepada kita Sabda-Nya dalam Kitab Suci yang kita miliki di rumah kita masih-masih. Melalui Sabda-Nya yang tertuang dalam Kitab Suci, Tuhan ingin menyapa dan mengundang kita untuk memiliki pegangan hidup. Itulah yang menjadi sumber rohani kita atau keluarga kita sebagai orang-orang kristiani dalam menjalani kehidupan yang kadang tidak mudah. Tuhan itu baik dan Ia ingin agar kita selalu memiki damai yang datang dari-Nya.

 

Semoga Hati Kudus Yesus, selalu memberkati kita. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

La présence de Dieu qui accompagne toujours nos vies est un mystère. Sa présence réelle qu'Il soit là ou ici, nous ne pourrons peut-être...