Senin, 12 Desember 2016

Konsili Efesus

Konsili Efesus diselenggarakan di Efesus, Asia kecil, tahun 431 oleh Kaisar Theodosius II. Salah satu tujuan dari konsili ini adalah untuk melawan bidaah Nestorianisme yang mengajarkan bahwa hakikat manusiawi Yesus lebih besar dibandingkan dengan hakikat ke-Ilahian-Nya. Bidaah ini lebih menitikberatkan pada pemahaman bahwa Yesus itu lebih manusiawi dari pada Ilahi.
Konsili Efesus melawan dan menolah ajaran Nestorianisme sebagai ajaran yang sesat. Konsili mengajarkan – sebagai ajaran resmi Gereja – bahwa Yesus itu sepenuhnya manusia dan sepenuhnya Allah. Persatuan kedua hakikat itu terjadi sedemikan rupa sehingga yang satu tidak mengganggu yang lain (persatuan hipostatik).
Selain itu, konsili juga mengajarkan dua ajaran penting dalam Gereja. Pertama, konsili menegaskan bahwa Maria, sebagai ibu Yesus, adalah Bunda Allah karena ia melahirkan Allah sebagai manusia (Yesus Kristus). Kedua, konsili mengajarkan bahwa Sakramen Pengampunan (tobat) itu penting karena umat Allah dapat mengalami Kerahiman Allah atas dosa yang telah dibuatnya. Hal ini untuk menentang dan menolak ajaran Pelagianisme yang menekankan bahwa Gereja tidak membutuhkan Sakramen Pengampunan.


frd. jenli, scj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

La présence de Dieu qui accompagne toujours nos vies est un mystère. Sa présence réelle qu'Il soit là ou ici, nous ne pourrons peut-être...