Kolekte
Kolekte – pengumpulan uang dana – mengingatkan kita akan
kebiasaan orang Israel untuk mempersembahkan hasil karya yang pertama kepada
Tuhan, baik hewan maupun hasil panen perdana (Im 1:3; Im 23:10-13; Ul 26:2).
Orang-orang Israel mengenal kebiasaan memberi dua persepuluhan, yang menjadi
tanda syukur atas anugerah dari Tuhan, berupa hasil ternak dan panen. Secara
konkret pemberian itu digunakan untuk memberi makan kepada kaum Lewi yang
menjalankan fungsi pelayanan sebagai imam. Sebagian lagi diberikan kepada
orang-orang miskin yang sangat membutuhkan pertolongan.
Kebiasaan mempersembahkan persepuluhan ini diteruskan juga
oleh para pengikut Kristus. Banyak Gereja mempraktekkan cara persembahan ini.
Besarnya persembahan itu bisa tepat sebagai persepuluhan, tetapi ada juga
pemberian yang kurang atau bahkan lebih dari persepuluhan. Kita mengenal bentuk
pemberian sebagian dari hasil karya atau pendapatan kita (yang secara konkret
dalam bentuk uang) pada saat perayaan liturgis – baik dalam Misa atau Ibadat – dengan
nama kolekte.
Pada hari Minggu, Hari Raya atau hari-hari perayaan khusus,
biasanya dibuat kolekte untuk disatukan dengan bahan persembahan roti dan
anggur serta bahan persembahan lain yang diarak ke altar agar diambil oleh
pemimpin perayaan yang bertindak selaku Kristus yang menghargai setiap
pemberian sekecil apa pun (bdk. Mat. 14:15-19). Kolekte bersama bahan
persembahan lainnya seharusnya diterima dengan penuh sukacita dan dihargai
dengan meletakkannya di suatu tempat yang pantas, sebaiknya dekat altar (bukan di
atas meja altar), karena di atas altar hanya diletakkan bahan korban syukur
Yesus Kristus yaitu roti dan anggur yang akan diubah menjadi Tubuh dan Darah
Yesus Kristus.
frd.
jenli, scj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar