Selalu Bersyukur
Orang
mengatakan bahwa “rumput tetangga lebih hijau”. Kata-kata tersebut ingin
menunjukkan bahwa kebanyakan dari kita kadang melihat apa yang “lebih” dari
orang lain, mulai dari jabatan, barang kepemilikan, kesuksesan dan banyak hal
lain. Cara pandang itu sebenarnya membuat hati tidak tenang – apalagi disertai
dengan sikap gengsi – mengingat bahwa keadaan yang dimiliki sekarang tidak
sehebat bila dibandingkan dengan orang lain.
Di dalam dunia yang ketat akan persaingan layaknya sebuah
pertandingan, mungkin kita luput untuk menyadari keadaan yang dimiliki
sekarang. Karena mata hati terlalu melihat keadaan orang lain, kita sendiri pun
kadang lupa mengakui begitu banyak rahmat yang sebenarnya telah diberikan.
Berhadapan dengan situasi tersebut, kita diingatkan bahwa bahwa
kunci untuk mewujudkan keluarga bahagia adalah mengambil peran dari apa yang telah
diberikan kepada kita. Mengambil peran dari apa yang telah diberikan berarti
menyadari apa yang telah kita miliki dan selanjutnya menjadikannya sebagai daya
pacu dan picu untuk lebih maju. Salah satu peran konkret adalah menyadari
dengan mengingat apa yang telah kita miliki sekarang; inilah penyadaran
ke-kini-an, termasuk keadaan hidup berkeluarga.
Adalah penting untuk diingat (dan mengingatkan anak kita)
bahwa semua berasal dari Tuhan, termasuk harta benda, teman dan keluarga, bakat,
kesuksesan serta masih banyak lagi. Frank A. Clark, politikus Amerika, pernah
berkata, “Jika seseorang tidak bersyukur terhadap apa yang ia punyai, ia tidak
akan pernah bersyukur terhadap apa yang akan ia dapatkan.” Keluarga Katolik
yang hebat selalu merayakan rahmat yang telah diterima, tidak peduli seberapa
kecil itu. Ini berarti setiap keluarga Katolik diajak untuk bersyukur, meski
dalam keadaan susah, tentunya terutama pada saat bahagia. Harapannya,
keluarga Anda pun demikian. Semoga!
jenli, scj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar