Rabu, 19 Oktober 2016

Resep 3 Keluarga Katolik Bahagia:


MEMBERI

Setelah kita membahas resep kedua dari kelarga bahagia, yakni selalu bersyukur atas apa yang telah diterima, sekarang kita akan mendalami resep ketiga: memberi. Ada orang bijak mengatakan: “Memberi bukanlah mengurangi bagian berkat kita dari Tuhan, melainkan mengembalikan berkat orang lain yang dititipkan Tuhan kepada kita”. Pernyataan bijak itu ingin menyadarkan kita bahwa segala bentuk apapun yang telah kita terima – yang kita “amini” sebagai berkat dari Tuhan – merupakan bagian yang semestinya menjadi berkat bagi sesama.
Usaha untuk berbagi kepada sesama akan menjadi lebih bermakna jika di dalamnya berlandaskan pada semangat bersyukur; karena wujud konkret dari rasa bersyukur adalah dengan memberi. Di sini, antara bersyukur dan memberi memiliki keterkaitan makna di mana keduanya menunjuk pada segala bentuk rahmat serta keadaan yang diterima sebagai berkat dari Yang Kuasa.
Setiap keluarga Katolik diharapkan mengingat bahwa Tuhan selalu memberi apa yang diperlukan dalam hidup, bahkan memberikannya dengan kelimpahan. Kenyataan itu semestinya menjadikan setiap keluarga Katolik tidak tamak. Keluarga Katolik yang diberkati dipanggil untuk menggunakan apa yang telah diterima – sebagai karunia berkat – untuk sesama atau keluarga yang berkekurangan. Hal ini untuk menjamin bahwa sesama atau keluarga yang mempunyai sedikit dan dalam kekurangan dapat hidup dengan lebih baik.
Anak-anak yang melihat orang tuanya memberi, mereka akan mengikuti jejak orang tuanya – walaupun apa yang mereka berikan jauh lebih sedikit dari yang diberikan orang tuanya. Demikian pula keluarga yang berani untuk memberi dan berbagi, tentu akan dipandang sebagai keluarga yang murah hati; bukan keluarga yang pelit! Harapannya, keluarga Anda pun demikian. Semoga!


jenli, scj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

La présence de Dieu qui accompagne toujours nos vies est un mystère. Sa présence réelle qu'Il soit là ou ici, nous ne pourrons peut-être...