BIARKAN TALENTA KELUARGA BERSINAR
Tuhan
Allah sungguh baik. Dalam mencipta kita, sebagai karya yang paling luhur di
antara ciptaan, Ia memberikan kemampuan bagi kita masing-masing. Kemampuan itu
– yang kita kenal sebagai talenta – merupakan anugerah yang terindah jika
disadari. Memang perlu penyadaran atasnya agar kita dimampukan untuk menysukuri
atas apa yang diberikanNya. Demikian pula dengan keluarga kita, setiap anggota
keluarga diberi talenta masing-masing sesuai dengan batas kemampuan dan
kebutuhan.
Setiap
anggota komunitas umat beriman – dan juga anggota
keluarga – dipanggil untuk menggunakan karunia atau talenta yang dimiliki. Itulah
panggilan Kristiani yang patut menjadi pegangan dan dorongan semangat hidup.
Dalam hal ini, yang menjadi poin utama adalah kesadaran untuk “menyinarkan”
talenta dan membantu agar talenta setiap anggota keluarga Anda “bersinar”.
Anda tidak perlu menjadi juara menyanyi untuk menjadi anggota
paduan suara di Gereja. Jika Anda dapat bermain orgen dengan baik atau membaca
Alkitab terang dan jelas, Anda sudah berbagi karunia dengan “menyinarkan”
talenta Anda. Anda tidak harus menjadi pemimpin yang mumpuni, layaknya para
pemimpin partai yang berkarisma. Jika Anda bersedia dan mau memimpin jemaat
Allah dengan menjadi ketua wilayah, ketua lingkungan dan bahkan menjadi
prodiakon, Anda juga sudah “menyinarkan” talenta.
Sebagai permulaan yang baik, Anda dapat bertanya kepada Romo
paroki Anda tentang bagaimana keluarga Anda dapat melayani secara lebih baik di
paroki. Mungkin berbagi makanan dengan keluarga yang kurang; mendukung dan
terlibat dalam kegiatan OMK-Remaka-Misdinar; menyemangati anggota keluarga yang
lain untuk memberikan karunia mereka dalam kehidupan sehari-hari; itu semua
akan menjadi langkah awal yang dinasihatkan untuk dilakukan.
Jangan memandang rendah terhadap talenta atau kemampuan yang
Anda atau keluarga Anda miliki. Besarnya kegembiraan untuk membagikannya kepada
sesama adalah langkah bijak sebagai wujud syukur atas apa yang diberikan
olehNya. Harapannya,
keluarga Anda pun demikian. Semoga!
jenli, scj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar