Rabu, 19 Oktober 2016

Resep 4 Keluarga Katolik Bahagia:


BIARKAN TALENTA KELUARGA BERSINAR

Tuhan Allah sungguh baik. Dalam mencipta kita, sebagai karya yang paling luhur di antara ciptaan, Ia memberikan kemampuan bagi kita masing-masing. Kemampuan itu – yang kita kenal sebagai talenta – merupakan anugerah yang terindah jika disadari. Memang perlu penyadaran atasnya agar kita dimampukan untuk menysukuri atas apa yang diberikanNya. Demikian pula dengan keluarga kita, setiap anggota keluarga diberi talenta masing-masing sesuai dengan batas kemampuan dan kebutuhan.
Setiap anggota komunitas umat beriman – dan juga anggota keluarga – dipanggil untuk menggunakan karunia atau talenta yang dimiliki. Itulah panggilan Kristiani yang patut menjadi pegangan dan dorongan semangat hidup. Dalam hal ini, yang menjadi poin utama adalah kesadaran untuk “menyinarkan” talenta dan membantu agar talenta setiap anggota keluarga Anda “bersinar”.
Anda tidak perlu menjadi juara menyanyi untuk menjadi anggota paduan suara di Gereja. Jika Anda dapat bermain orgen dengan baik atau membaca Alkitab terang dan jelas, Anda sudah berbagi karunia dengan “menyinarkan” talenta Anda. Anda tidak harus menjadi pemimpin yang mumpuni, layaknya para pemimpin partai yang berkarisma. Jika Anda bersedia dan mau memimpin jemaat Allah dengan menjadi ketua wilayah, ketua lingkungan dan bahkan menjadi prodiakon, Anda juga sudah “menyinarkan” talenta.
Sebagai permulaan yang baik, Anda dapat bertanya kepada Romo paroki Anda tentang bagaimana keluarga Anda dapat melayani secara lebih baik di paroki. Mungkin berbagi makanan dengan keluarga yang kurang; mendukung dan terlibat dalam kegiatan OMK-Remaka-Misdinar; menyemangati anggota keluarga yang lain untuk memberikan karunia mereka dalam kehidupan sehari-hari; itu semua akan menjadi langkah awal yang dinasihatkan untuk dilakukan.
Jangan memandang rendah terhadap talenta atau kemampuan yang Anda atau keluarga Anda miliki. Besarnya kegembiraan untuk membagikannya kepada sesama adalah langkah bijak sebagai wujud syukur atas apa yang diberikan olehNya.  Harapannya, keluarga Anda pun demikian. Semoga!


jenli, scj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

La présence de Dieu qui accompagne toujours nos vies est un mystère. Sa présence réelle qu'Il soit là ou ici, nous ne pourrons peut-être...