Minggu, 15 Januari 2017

Doa dalam Keluarga

Doa adalah nafas iman. Maka jika orang tua ingin menanamkan iman kepada anak-anak, langkah pertama yang dilakukan adalah mengajari mereka berdoa. Mengembangkan hidup doa anak berarti juga berusaha mengembangkan iman anak agar menjadi lebih dewasa sejalan dengan perkembangan hidup mereka. Maka, peran penting yang perlu dilakukan orang tua adalah bukan hanya mengajari anak berdoa, tetapi orang tua perlu menunjukkan cara berdoa dengan menghidupkan tradisi berdoa bersama-sama dengan mereka. Inilah salah satu aspek doa bersama dalam keluarga.  
Sabda Tuhan mengajarkan, “… nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (Flp 4:6).  Apa yang hendak disampaikan dalam Sabda itu sebenarnya menjadi undangan bagi orang tua. Undangan itu mengajak orang tua untuk mengajarkan kepada anak supaya selalu mengikutsertakan peran Allah dalam segala suasana atau keadaan. Baik itu dalam suasana penuh ramat ataupun dalam suasana pencobaan, orang tua perlu selalu menunjukkan dan mengajak anak supaya mengikutsertakan peran Allah; dan itu diungkapkan dengan jalan berdoa.
Paus Paulus VI mengajarkan: “Para ibu, apakah engkau mengajarkan anak-anak doa- doa Kristiani?... Apakah ketika mereka sakit engkau mendorong mereka untuk merenungkan penderitaan Kristus, untuk memohon pertolongan dari Bunda Maria dan para orang kudus? Apakah keluarga berdoa rosario bersama? Dan engkau, para bapak, apakah engkau berdoa bersama dengan anak-anakmu…? Teladan kejujuranmu dalam pikiran dan perbuatan, yang disertai dengan doa bersama, adalah pelajaran kehidupan, dan sebuah tindakan penyembahan yang bernilai tunggal. Dengan cara ini engkau membawa damai ke rumahmu… Ingatlah bahwa dengan cara ini kamu membangun Gereja.”
Sapaan Paus Paulus VI mengingatkan setiap dari kita – sebagai orang tua – untuk menjadi pendidik iman anak. Poin utama dari yang dapat dipetik dari Paus Paulus VI adalah undangan bagi setiap orang tua supaya mengajari anak berdoa. Hal yang patut diapresiasi adalah jika orang tua memberikan waktu kebersamaan dalam keluarga untuk berdoa bersama (orang tua dan anak).
Selain sebagai bahan ajar bagi anak untuk mengembangkan hidup doa, doa dalam keluarga sebenarnya juga menghadirkan Tuhan di tengah keluarga itu sendiri. Doa bersama sekeluarga merupakan sesuatu yang sangat penting, sebab dengan melaksakan hal ini, Sabda Allah digenapi, “Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Mat 18:19-20). Pertanyaannya adalah “Sudahkan keluarga kita memiliki tradisi berdoa bersama”?


rm. jenli, scj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

La présence de Dieu qui accompagne toujours nos vies est un mystère. Sa présence réelle qu'Il soit là ou ici, nous ne pourrons peut-être...