Senin, 23 Januari 2017

Judul Buku     :    This is Truth, That too is Truth: Perpetual Spiritual Diary
Penulis            :    Anand Krishna
Penerbit          :    PT Gramedia Pustaka Utama – Jakarta
Tahun Terbit  :    2014

“Kebenaran memiliki banyak sisi....” (hal. 5), tepat seperti itu yang dituliskan Anand Krishna diawal buku. Melalui karya tulis ini, Anand Krsihna ingin mengajak setiap insan untuk mengenal dan menggali lebih jauh realitas kebenaran yang ada dalam kehidupan. Memang, kebenaran memiliki banyak sisi – jika ditilik dari pelbagai sudut pandang – namun sebenarnya itu semua menambah keindahan dan kilauannya. Namun, kebanyakan dari kita hanya menerima satu sisi dan menolak yang lainnya; dan inilah penyebab segala konflik, segala perselisihan, segala kesalahpahaman, dan segala pertempuran dan peperangan (hal. 5).
Dalam buku This is Truth, That too is Truth: Perpetual Spiritual Diary, Anand mengajak para pembaca untuk merefleksikan kehidupan dengan deretan singkat kata-kata bermakna. Mungkin lebih tepatnya, kata-kata itu seperti untaian syair lagu yang tidak hanya memberikan makna mendalam, tetapi juga menampilkan “paduan nada kehidupan” yang memberikan pencerahan. Dengan memberikan pokok permenungan di setiap lembarnya, Anand membantu pembaca untuk memahami apa yang sebenarnya hendak disampaikan. Setiap pokok permenungan memberikan pencerahan yang diharap menjadi langkah awal untuk mentransformasikan diri menjadi pribadi yang tercerahkan; dan untuk memulainya harus dari diri sendiri serta menjadi guru untuk diri sendiri: “...adalah lebih baik bila Anda berjalan sendiri” (hal. 273).
Anand Krishna menuliskan bahwa hampir separuh kutipan-kutipan dari bukunya ini merupakan hasil inspirasi dari apa yang pernah dibaca, dilihat dan didengarnya. Kutipan-kutipan itu merupakan buah dari apa yang selama ini ia pelajari; sementara lainnya lagi sebagai buah dari permenungan dari apa yang ia pelajari. Ia berharap semoga karyanya ini membuat para pembaca dan banyak insan menjadi sadar akan sisi-sisi Kebenaran Tunggal yang beragam, dan mencegah banyak orang terperangkap dalam perdebatan, kesalahpahaman dan konflik yang tak berguna tentang sisi mana yang lebih benar (hal. 377).
Om Saha Naa-vavatu
Saha Nau Bhunaktu
Saha Viiryam Karavaavahai
Tejasvi-naavadhii-tamastu Maa Vidvishaavahai
Om Shaantih Shaantih Shaantih

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Sangat menarik,..
    Jadi pengen baca juga hehehehe
    Menjadikan semakin bijaksana.

    BalasHapus

La présence de Dieu qui accompagne toujours nos vies est un mystère. Sa présence réelle qu'Il soit là ou ici, nous ne pourrons peut-être...