Minggu, 15 Januari 2017

Membentengi Anak dari Pengaruh Buruk

Menyadari kuatnya pengaruh negatif dari mass media maupun lingkungan pergaulan di sekitar kita, orang tua harus mempunyai perhatian untuk turut menyeleksi hal-hal tersebut demi anak. Orang tua perlu menegaskan kehadiran mereka sebagai pendidik anak, tidak hanya sebatas pada pendidik iman saja, tetapi juga menjadi benteng anak agar tidak terkena pengaruh negatif. Pengaruh negeatif itu berkaitan dengan perkembangan teknologi dan lingkungan yang jika dibiarkan, tanpa pengawasan, memberikan efek kurang baik bagi anak.
Terlalu banyak menonton TV tidak memberikan efek yang baik pada anak, apalagi jika anak-anak menonton TV tanpa pendampingan dari orang tua. Demikian pula dengan terlalu banyak bermain video game, apalagi jika permainannya bersifat kekerasan yang sadis, seperti tembak-tembakan, pembunuhan dan seterusnya. Itu semua secara tidak langsung merangsang sifat-sifat agresif pada anak-anak, seperti kemarahan, kekerasan dan tidak mau mengalah.
Mungkin perlu juga mendapat perhatian, adalah kebiasaan ber-FB (Face book) di kalangan anak-anak dan remaja. Produk perkembangan jaman di era sekarang ini memang tidak semuanya memberikan efek negatif, tapi itu semua tetap membutuhkan peran orang tua. Orang tua diharap tetap mengawasi anak agar sarana perkembangan jaman itu dapat berguna sebagaimana mestinya.
Ada resiko yang umum terjadi, yaitu jika anak memiliki pergaulan yang salah, kurang bijak dalam memilih teman, tentu hal itu akan memberikan efek kurang baik bagi perkembangan mental. Bisa jadi, sifat nakal dan tidak mau dididik anak terjadi karena mereka mengikuti atau terpengaruh teman-temannya. Dalam hal ini, orang tua patut memantau pergaulan anak; dan bahkan jika dirasa perlu, orang tua harus berani menegur dan membatasi anak jika ia memiliki teman pergaulan yang kurang baik.
Memang, menjadi orang tua tidak semudah membalik telapak tangan. Menjadi orang tua, dengan melaksanakan tugas atau peran dalam mendidik anak, tidak semudah ketika dikatakan. Menjadi orang tua adalah tantangan untuk menunjukkan kesetiaan dalam mendidik anak yang Tuhan “titipkan” kepada mereka.


rm. jenli, scj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

La présence de Dieu qui accompagne toujours nos vies est un mystère. Sa présence réelle qu'Il soit là ou ici, nous ne pourrons peut-être...