Jumat, 13 Januari 2017

Orang Tua sebagai Pendidik Anak

Mengingat pentingnya tujuan pendidikan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan secara Kristiani, maka penting digarisbawahi peran orang tua sebagai pendidik utama anak-anak. Gereja Katolik dalam Dokumen Pernyataan tentang Pendidikan Kristen (Gravissimum Educationis) mengajarkan demikian: “Karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, orang tua terikat kewajiban amat serius  untuk mendidik anak-anak mereka. Maka orang tua-lah yang harus diakui sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak mereka” (GE 3).
Jika orang tua sebagai pendidik utama dalam hal iman kepada anak-anak berarti orang tua harus secara aktif mendidik anak-anak dalam hal hidup beriman. Cara mendidik yang bijak pertama-tama adalah bahwa orang tua sendiri harus mempraktekkan imannya, berusaha untuk hidup kudus, dan terus menerapkan ajaran iman dalam kehidupan keluarga di rumah. Ini adalah sangat penting, agar anak melihat bahwa iman itu bukan hanya untuk diajarkan tetapi untuk dilakukan. Ini akan menjadi model bagi anak-anak jika mereka nanti tumbuh dewasa dan memiliki tugas menjadi pendidik iman. 
Sebagai pendidik utama, orang tua harus terlibat dalam proses pendidikan yang dilakukan oleh sekolah; dan orang tua bertugas membentuk anak-anaknya. Orang tua harus mengetahui apa yang sedang dipelajari oleh anak-anaknya di sekolah, buku-buku yang mereka baca, bagaimana sikap dan tabiat anaknya di sekolah, siapakah teman-teman anak-anaknya dan sebagainya. Tugas dan tanggung jawab ini ini tidak dapat dialihkan ataupun dipasrahkan kepada guru di sekolah, pembantu rumah tangga ataupun guru les. Yang ingin ditekankan di sini adalah bahwa orang tua tetap harus menjadi pendidik dengan mengontrol dan mendampingi perkembangan akademis anak.
Jika dirumuskan lebih singkat, tugas dan peran orang tua bagi anak memuat dua hal penting. Dua hal itu adalah orang tua menjadi pendidik iman dan pendidik akademis anak. Pendidikan iman berkaitan dengan tugas orang tua dalam mengusahakan pendewasaan iman anak. Pendidikan akademis berkaitan dengan usaha orang tua untuk mengembangkan sisi kognitif anak agar semakin berkembang menjadi pribadi yang cerdas dan bijaksana. Maka, pertanyaan yang patut direnungkan – jika Anda sebagai orang tua – adalah “Apakah saya sudah melaksanakan tugas sebagai orang tua dengan mendidik anak-anak”?


frd. jenli, scj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

La présence de Dieu qui accompagne toujours nos vies est un mystère. Sa présence réelle qu'Il soit là ou ici, nous ne pourrons peut-être...