Orang Tua sebagai Pendidik Anak
Mengingat pentingnya tujuan pendidikan
dan bagaimana seharusnya dilaksanakan secara Kristiani, maka penting
digarisbawahi peran orang tua sebagai pendidik utama anak-anak. Gereja Katolik dalam
Dokumen Pernyataan tentang Pendidikan Kristen (Gravissimum Educationis) mengajarkan
demikian: “Karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak,
orang tua terikat kewajiban amat serius untuk mendidik anak-anak mereka. Maka
orang tua-lah yang harus diakui sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak mereka” (GE 3).
Jika orang tua sebagai pendidik utama
dalam hal iman kepada anak-anak berarti orang
tua harus secara aktif mendidik anak-anak dalam hal hidup beriman. Cara mendidik yang bijak pertama-tama adalah bahwa orang
tua sendiri harus mempraktekkan imannya, berusaha untuk hidup kudus,
dan terus menerapkan ajaran iman dalam kehidupan keluarga di rumah. Ini adalah
sangat penting, agar anak melihat bahwa iman itu bukan hanya untuk diajarkan
tetapi untuk dilakukan. Ini akan menjadi model bagi anak-anak jika mereka nanti
tumbuh dewasa dan memiliki tugas menjadi pendidik iman.
Sebagai pendidik utama, orang tua harus
terlibat dalam proses pendidikan yang dilakukan oleh sekolah; dan orang tua
bertugas membentuk anak-anaknya. Orang tua harus mengetahui apa yang sedang
dipelajari oleh anak-anaknya di sekolah, buku-buku yang mereka baca, bagaimana
sikap dan tabiat anaknya di sekolah, siapakah teman-teman anak-anaknya dan
sebagainya. Tugas dan tanggung jawab ini ini tidak dapat dialihkan ataupun
dipasrahkan kepada guru di sekolah, pembantu rumah tangga ataupun guru les. Yang
ingin ditekankan di sini adalah bahwa orang tua tetap harus menjadi pendidik
dengan mengontrol dan mendampingi perkembangan akademis anak.
Jika dirumuskan lebih singkat, tugas dan
peran orang tua bagi anak memuat dua hal penting. Dua hal itu adalah orang tua
menjadi pendidik iman dan pendidik akademis anak. Pendidikan iman berkaitan
dengan tugas orang tua dalam mengusahakan pendewasaan iman anak. Pendidikan
akademis berkaitan dengan usaha orang tua untuk mengembangkan sisi kognitif
anak agar semakin berkembang menjadi pribadi yang cerdas dan bijaksana. Maka,
pertanyaan yang patut direnungkan – jika Anda sebagai orang tua – adalah “Apakah
saya sudah melaksanakan tugas sebagai orang tua dengan mendidik anak-anak”?
frd. jenli, scj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar